Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara
Contoh kalimat efektif dan tidak efektif
1. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus mebayar uang kuliah ( tidak efektif )
Seharusnya :Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
2. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen ( tidak efektif )
Seharusnys :Dalam menyusun laporan itu, saya di bantu oleh para dosen.
3. Soal itu saya kurang jelas ( tidak efektif )
Seharusnya :Soal itu bagi saya kurang jelas.
4. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama ( tidak efektif )
Seharusnya :Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
5. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )
Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
6. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )
Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.
7. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )
Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.
8. Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu ( tidak efektif )
Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu.
9. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang ( tidak efektif )
Seharusnya : hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.
10. Dia hanya membawa badannya saja ( tidak efektif )
Seharusnya : Dia hanya membawa badannya.
11. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.
12. Surat itu sudah saya baca ( tiak efektif )
Seharusnya : Surat itu sudah saya baca.
13. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
14. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat ( tidak efektif )
Seharusnya : Mereka membicarakan kehendak rakyat.
15. Pekerjaan itu dia tidak cocok ( tidak efektif )
Seharusnya : Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok
Selasa, 29 Desember 2009
Rabu, 23 Desember 2009
outline
1.Pengertian Outline ?
kerangka (outline) atau garis-garis besarnya. Suatu kerangka karangan merupakan sebuah rancangan atau rencana kerja yang mengarahkan penulis agar dapat menyusun gagasan-gagasan secara teratur dan logis. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan agar penulis terhindarkan dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.
2. Manfaat dari Outline ?
Kegunaan kerangka karangan bagi seorang penulis, antara lain, adalah:
• Membantu penulis menyusun karangan secara teratur sehingga tidak membahas satu gagasan sampai dua kali atau bahkan lebih.
• Mencegah penulis keluar dari ruang-lingkup topik yang telah dirumuskan.
• Memperlihatkan bagian-bagian pokok suatu karangan serta memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut.
• Memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti.
• Menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh dan terarah.
3. Langkah2 menyusun Outline ?
* Merumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan di capai melalui topik itu, tema harus berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
* Mengadakan inventarisasi atau mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi.
* Mengadakan evaluasi semua topik bawahan yang telah tercatat pada langkah kedua diatas.
* Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat rinci maka langkanh kedua dan ketiga dilakukan secara berulang-ulang untuk menyusus topik-topik yang lebih rendah tingkatannya.
* Terakhir, menentukan sebuah pola susunan yang paling sesuai untuk mengurutkan semua rincian dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh dari langkah diatas.
4. Macam-macam Outline!
* Berdasarkan Sifat Rincian
a) Kerangka karangan sementara / non-Formal
b) Kerangka karangan Formal
* Berdasarkan perumusan teks
a) Kerangka Kalimat
b) Kerangka Topik
c) Gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik
kerangka (outline) atau garis-garis besarnya. Suatu kerangka karangan merupakan sebuah rancangan atau rencana kerja yang mengarahkan penulis agar dapat menyusun gagasan-gagasan secara teratur dan logis. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan agar penulis terhindarkan dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.
2. Manfaat dari Outline ?
Kegunaan kerangka karangan bagi seorang penulis, antara lain, adalah:
• Membantu penulis menyusun karangan secara teratur sehingga tidak membahas satu gagasan sampai dua kali atau bahkan lebih.
• Mencegah penulis keluar dari ruang-lingkup topik yang telah dirumuskan.
• Memperlihatkan bagian-bagian pokok suatu karangan serta memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut.
• Memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti.
• Menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh dan terarah.
3. Langkah2 menyusun Outline ?
* Merumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan di capai melalui topik itu, tema harus berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
* Mengadakan inventarisasi atau mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi.
* Mengadakan evaluasi semua topik bawahan yang telah tercatat pada langkah kedua diatas.
* Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat rinci maka langkanh kedua dan ketiga dilakukan secara berulang-ulang untuk menyusus topik-topik yang lebih rendah tingkatannya.
* Terakhir, menentukan sebuah pola susunan yang paling sesuai untuk mengurutkan semua rincian dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh dari langkah diatas.
4. Macam-macam Outline!
* Berdasarkan Sifat Rincian
a) Kerangka karangan sementara / non-Formal
b) Kerangka karangan Formal
* Berdasarkan perumusan teks
a) Kerangka Kalimat
b) Kerangka Topik
c) Gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik
Langganan:
Postingan (Atom)